Be success together

Be success together

Senin, 06 April 2015

Perkembangan Industri Dunia

Industri di dunia diawali dari perkembangan industri di Inggris pada abad ke-18Pada dasarnya perkembangan industri atau lebih kita kenal denganrevolusi industri merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dorongan terbesar terjadinya Revolusi Industri  ini saat penemuan mesin uap oleh James Watt’s Th. 1764. Mesin ini menjadi pendorong utama tenaga mesin penggerak pada pertanian pabrik. Percepatan Revolusi Industri  terjadi pada tahun 1800 dengan dikembangkannya mesin yang menggunakan bahan bakar dan listrik.

RI di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan suatu proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahn sosial ekonomi, budaya dan politik. Revolusi itu sendiri merupakan suatu perubahan dan pembaharuan secara radikal dan cepat pada bidang perdagangan, industri, dan teknik yang terjadi di Eropa, terutama di Inggris pada abad ke-18.

Penemuan mesin–mesin (meski berpenggerak manual) mendorong pemilik bermodal besar untuk memperkerjakan banyak tenaga-tenaga buruh, dan mendirikan gedung-gedung besar. Tempat-tempat kerja buruh yang digunakan untuk berproduksi disebut manufacture. Manufacture-manufacture inilah yang merupakan langkah awal terjadinya proses Industrialisasi. RI adalah awal dari Industrialisasi di Inggris. Didukung oleh kekayaan alam ( bijih besi, batubara ) industrialisasi berkembang semakin cepat. Perkembangan RI menorong timbulnya produksi dan pemasaran secara massal, mengawali timbulnya gagasan automatisasi, serta menimbulkan pergeseran perkembangan orientasi perekonomian dari produksi barang ke produksi jasa. Perkembangan industri dalam industrialisasi sebagai dampak RI disebabkan masalah ekonomi khususnya dan kemanusiaan umumnya, yaitu :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batubara, besi dan baja
3. Pembangunan Jalur kereta Api, perkembangan alat transortasi dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.

Perkembangan industri di Inggris sangat ditunjang oleh luasnya daerah-daerah koloni yang dikuasai Kerajaan Inggris saat itu, yang sekaligus menjadi daerah-daerah pemasaran yang sangat potensial.
Era Industrialisasi di Amerika dimulai tahun 1804, saat  Oliver Evans mengembangkan mesin uap tekanan tinggi yang dapat digunakan untuk kapal dan pabrik. Kemudian pada tahun 1813, sekelompok pedagang kaya yang terkumpul dalam Boston Associates membentuk Boston Manufacturing Company. Mereka mendirikan pabrik pertamanya di Waltham, Massachusets.

Di dalam satu perusahaan berlangsung  pemprosesan dari bahan mentah hingga bahan jadi. Pada tahun 1815, pabrik tekstil di New England telah berjumlah ratusan. Mereka telah meletakkan dasar bagi perkembangan industri tekstil di Amerika. Masa produksi massal telah dimulai di Amerika.

Indonesia memasuki era Industrialisasi Sejak Tahun 1826

Era Industri Indonesia dimulai pada jaman kolonial Belanda. Yang mengejutkan, dari beberapa fakta, ternyata era Industri ini berdekatan waktunya dengan awal perkembangan Industri di Inggris dan Amerika, yaitu abad ke-18. Industri di Indonesia dimulai bersamaan dengan awal perkembangan Pabrik-pabrik Gula di Jawa.

Gula  merupakan komoditas utama pada jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1667 datang sekelompok pedagang Belanda di Pulau Jawa yang mendirikan VOC. Dengan peningkatan permintaan gula di Eropa maka pada tahun 1750 pabrik milik etnis Cina disewa untuk memproduksi gula di Eropa terutama di pantai utara Jawa.
Awalnya teknologi pengolahan tebu menjadi gula begitu sederhana dan tradisional. Cairan atau sari tebu didapat dari alat pengepres berupa silinder batu atau kayu yang diletakkan berhimpitan. Salah satu silinder diberi tonggak yang digerakka secara manual oleh manusa atau ternak. Satu orang atau lebih memasukkan tebu ketengah putaran silinder. Hasil press berupa cairan sari tebu dialirkan ke kuali besar dibawahnya.

Karena tingginya permintaan di Eropa, perlahan teknologi ini ditinggalkan. Mulailah Indonesia pada jaman Hindia Belanda memasuki Era Industrialisasi dalam arti sebenarnya, yaitu penggunaan mesin-mesin dalam melakukan proses produksi, sehingga meskipun menghasilkan volume output sangat tinggi dibanding manual, quality tetap terjaga.

Dengan didukung modal besar, pada tahun 1830, pabrik gula di Jawa Barat bertenaga mesin mulai berdiri. Ini dapat dilihat dengan adanya salah satu surat dari Jessen Trail and Company yang ditujukan pada NHM ( Bank ) yang berisi :
“In Embarking on the enterpries we now on hand, we very sensible of the deficiency of the rude and imperfect machinery by which the manufacture of sugar was carried on here, and therefore determined to import European machinery, with skillfull men to conduct the same … We now have ( 1826 ) three sets of mills. Where we employ a European horizontal mill with three cylinders, driven by a six horse power steam engine, a European eight horse power mill, with three cylinder. Worked by complete sets of iron boilers and iron and coppers clarifiers, as also three distilleries, comprising six European copper stills … and a suitable complement of fermenting system for distiling the molasses inti Arak and Rum .”

Dari surat diatas dapat kita lihat bahwa sejak tahun 1826, Indonesia pada jaman Hindia Belanda telah memiliki tiga pabrik gula menggunakan mesin - mesin produksi dan  Steam Engine ( Ketel Uap ). Inilah titik awal lahirnya Industri di Indonesia.

Pada tahun  1837 – 1838 didirikan pabrik-pabrik gula meggunakan mesin-mesin yang  lebih modern di wilayah wonopringgo, Sragie, dan Kalimatie. Pertumbuhan industri ini menyebabkan tingginya permintaan akan tenaga kerja. Pada masa inilah, sejarah panjang tenaga kerja kontrak ( kuli kontrak ) di mulai dan pendorong penerapan sistem tanam paksa ( cultuurstelsel ) "yang brutal"   tahun 1830 untuk mendapatkan suplay tenaga kerja dan bahan baku (tebu) dengan biaya yang murah.

Pesatnya pertumbuhan industri gula saat itu juga diikuti oleh pertumbuhan industri kereta api di akhir abad ke-18. Tercatat, sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km). Sedangkan diluar Jawa ( Sumatera ), pembangunan Rel KA juga dilakukan di Aceh tahun 1874, Sumatera Utara tahun 1886, Sumatera Barat tahun 1891, dan Sumatera Selatan tahun 1914. Kereta Api pada masa itu digerakkan oleh lokomotif  uap ( steam engine ) hasil pembakaran batu bara atau kayu.
Kesimpulannya, beberapa faktor berikut merupakan pendorong terjadinya era industri di Indonesia ( evolusi Industri di Indonesia ) yang dimulai sejak tahun 1826 :
  1. 1. Penemuan mesin uap oleh James Watt’s Th. 1764
  2. Berkembangnya teknologi permesinan dalam industri manufacture sebagai dampak dari Revolusi Indsutri di Inggris tahun 1800
  3. Tingginya permintaan komoditas gula di Eropa
  4. Ketersediaan tenaga kerja murah melalui sistem kerja kontrak oleh Pemerintah Hindia Belanda 
  5. Ketersediaan Bahan Baku (tebu) murah melalui sistem tanam paksa (cultuurstelsel) tahun 1830.
  6. Perkembangan  Indsutri  Kereta Api.


 Dampak Revolusi Industri

Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Inggris. Revolusi industri memberikan dampak dalam berbagai bidang antara lain sebagai berikut :

Bidang Ekonomi
Dampak revolusi industri dalam bidang ekonomi antara lain sebagai berikut :

Harga barang murah
Revolusi industri telah melahirkan mesin-mesin produksi baru yang menyebabkan produksi barang-barang menjadi berlipat ganda dengan biaya produksi yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan harga barang-barang industri menjadi lebih.

Murahnya upah buruh
Banyaknya tenaga buruh dalam produksi terutama di kota-kota menyebabkan para majikan dengan mudah menentukan upah buruh yang rendah.

Munculnya pertentangan antara kaum buruh (Proletar) dan kaum majikan (Borjuis)
Dikarenakan ketetapan upah buruh yang begitu rendah menyebabkan para buruh yang tergabung dalam serikat buruh menuntut kenaikan gaji layak. Bentuk protes tersebut diwujudkan dalam melakukan pemogokan. Pemogokan merupakan senjata utama mereka sehingga sering terjadi pertentangan antara buruh dan majikan. Oleh karena itu, muncul gagasan agar negara memegang perusahaan-perusahaan penting agar kepentingan buruh lebih terjamin. Hal ini mendorong munculnya sosialisme.

Majunya pelayaran dan perdagangan dunia
Revolusi industri menyebabkan majunya tekonologi kapal laut dengan menggunakan mesin-mesin modern menyebabkan semakin majunya lalu lintas pelayaran.

Berkembangnya kapitalisme modern
Revolusi industri berdampak pada munculnya kelas baru dalam masyarakat yang disebut dengan kapitalisme. Dengan kekuatan modal yang dimiliki kaum kapitalis (kaum pemilik modal). Tampilnya kaum kapitalis juga ditunjang oleh penghapusan sistem ekonomi merkantilisme. Sebagai gantinya, pemerintah memberlakukan sistem ekonomi liberal. Kebebasan kepada individu untuk mengembangkan perekonomian. Dalam kebebasan tersebut hanya orang yang memiliki kekuatan modal yang bisa berhasil. Berkuasanya kalangan kapitalis dalam perekonomian menandai berlakunya sistem kapitalisme di Inggris.

Bidang Sosial

Arus urbanisasi semakin besar di kota-kota industri.
Berkembangnya industri di kota-kota menyebabkan penduduk di pedesaan (pertanian) pindah ke kota-kota industri untuk menjadi buruh-buruh pabrik.

Munculnya pengangguran dan tindak kriminalitas
Kaum buruh yang tinggal di daerah industri merasa tertekan dan sengsara. Untuk melupakan kesengsaraannya, kaum buruh mencari hiburan dengan minum-minuman keras sehingga semakin menambah kesengsaraan mereka. Kehidupan yang miskin dan kebiasaan tidak sehat mendorong terjadinya beraneka ragam kejahatan. Akibatnya penjara-penjara di Inggris terpenuhi oleh narapidana. Oleh karena penuhnya, narapidana pemerintah menekan biaya pemeliharaan dengan membuang para tawanan ke Amerika dan Kanada. Setelah Amerika merdeka dari Inggris para tawanan itu kemudian di buang ke Australia.

Bidang Politik

Berkembangnya imperialisme modern
Kata imperialisme  merujuk pada tindakan suatu negara memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan wilayah lain. Imperialisme bedakan atas imperialisme kuno dan imperialisme modern. Batas kedua imperialisme itu adalah revolusi industri. Perbedaan antara keduanya tampak dari tujuan dan perlakuan terhadap wilayah jajahan.

Munculnya revolusi industri mengakibatkan tujuan imperialisme berubah. Imperialisme modern bertujuan memperoleh bahan mentah untuk industri dan memasarkan barang hasil industri di wilayah jajahan.

Dengan tujuan itu, imperialisme modern memperlakukan wilayah jajahan sebagai sumber bahan mentah sekaligus hasil industri. Peraturan baru terhadap tanah jajahan membawa konsekuensi bagi negara penguasa untuk memakmuran wilayah jajahan.

Kemakmuran tersebut diperlakukan agar rakyat di wilayah jajahan mampu membeli barang-barang industri. Inggris merupakan salah satu negara di Eropa yang menganut imperialisme modern. Oleh karena itu, wilayah jajahan Inggris cenderung lebih makmur.

Berkembangnya Liberalisme
Paham liberalisme berkembang di Inggris ketika di negara tersebut berlangsung revolusi industri dan revolusi agraria. Paham tersebut kemudian berkembang di Eropa daratan. Partai-partai liberal banyak mempengaruhi negara-negara Eropa dalam menentukan kebijakan politik dan ekonominya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar