Be success together

Be success together

Selasa, 21 April 2015

Happiness...


Happiness dapat diartikan sebagai rasa bahagia/kebahagiaan. Kebahagian seharusnya tidak diarahkan pada kondisi tertentu saja atau memiliki materi tertentu. Kebahagian yang dimaksud seharusnya adalah kebahagian yang merupakan keseluruhan dari kehidupan. Kebahagian bukan hanya karena perasaan senang karena materi atau kondisi terntu. Kebahagiaan adalah “Happiness in life” bukan “karena” tetapi kebahagian yang ada dalam hidup. Artinya kebahagian baru dikatakan kebahagian ketika itu adalah kebahagian dalam hidup “happiness in life”. Seseorang merasakan kebahagiaan atau menganggap dirinya bahagia ketika mendapatkan (achieving) yang mereka betul-betul mereka inginkan (Really wants). Persoalannya kemudian adalah apakah yang kita betul-betul inginkan adalah yang betul-betul diinginkan. Seseorang bisa saja setelah mendapatkan yang dianggapnya betul-betul yang diinginkan menemukan dirinya pada kondisi yang tidak diinginkannya. Ketika kita menetapkan bahwa ini yang betul-betul kita iginkan bisa saja ketika kita mendapatkannya hal itu tidak lagi menjadi sesuatu yang betul-betul kita inginkan. Jika kebahagian disandarkan pada sekedar memperoleh sesuatu maka begitu sesuatu itu didapatkan kita bisa kehilangan kebahagiaan ketika sesuatu itu hilang atau terjadi perubahan nilai dari sesuatu itu. Manusia memiliki kecendrungan untuk menggesar nilai dari sesuatu atau materi yang didapatkannya. Sebuah sepeda tidak lagi menjadi sesuatu yang betul-betul diinginkan hanya karena kita mulai memandang bahwa sepeda motor jauh lebih berharga dan saya mampu mendapatkannya.

Kebahagiaan merupakan autoritas dari setiap individu. Individu itu sendiri yang mentukan apakah dia bahagia atau tidak. Berbagai hal bisa saja terjadi di sekeliling kita dan berbagai keinginan bisa saja dating dan pergi tetapi kebahagiaan tetap merupakan autoritas dari setiap pribadi. Untuk seseorang sebuah sepeda sudah cukup memuaskan tetapi bagi yang lain mobil belum cukup memuaskan.

Kebahagiaan seseorang sesungguhnya ditentukan oleh pikiran kita. Ada 5 pola pikir yang dapat membuat kita tidak bahagia yaitu:

1.             Menganggap kita baru bisa bahagia kalau semua keinginan kita tercapai
Pikiran seperti ini pasti membuat kita tidak bahagia, karena kita lebih memikirkan apa yang belum kita miliki. Memikirkan apa yang belum kita miliki membuat kita lupa menikmati apa yang sudah kita miliki saat ini. Padahal apa yang sudah kita miliki itu adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.

2.             Merasa orang lain lebih bahagia daripada kita
Banyak orang yang sering merasa orang lain lebih bahagia dan lebih beruntung dari dirinya, padahal kita tidak banyak tahu tentang mereka. Bahkan boleh jadi orang yang kita rasa lebih bahagia tersebut beranggapan bahwa dirinya kurang bahagia dan kurang beruntung dibandingkan dengan orang lainnya. Pikiran bahwa orang lain mungkin lebih bahagia daripada kita membuat kita merasa berkekurangan dan mengasihani diri sendiri.
3.           Kita berpikir bahwa orang yang bahagia itu adalah orang yang tidak mempunyai masalah
Pikiran seperti ini juga tidak realistis. Karena mana ada hidup yang tanpa masalah. Justru masalah itulah yang membuat kita hidup, tumbuh dan berkembang.

4.            Kita baru bisa bahagia kalau orang melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita
Pikiran ini akan sangat melemahkan diri kita. Kalau kita bahagia karena perilaku orang lain artinya kita menggantungkan diri kita pada tindakan orang lain. Dengan demikian kita membuat orang tersebut berkuasa (powerful) atas diri kita. Kita menjadi semakin lemah sementara orang itu justru menjadi semakin kuat.

5.             Kita tidak bisa bahagia jika kita kehilangan apa yang kita miliki
Pikiran seperti ini juga sangat tidak realistis. Apapun yang kita miliki di dunia ini suatu ketika akan hilang. Semuanya akan kembali kepada pemiliknya yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena itu apa yang disebut sebagai milik kita itu sesungguhnya bukan milik kita. Kita hanya mempunyai Hak Pakai, bukan Hak Milik. Tuhanlah yang mempunyai Hak Milik. Dan Tuhan Yang Maha Pengasih telah memberikan kesempatan kepada kita untuk menggunakan semua milik Nya untuk kebahagiaan kita di dunia ini. Pemahaman seperti ini akan membuat kita lebih tenang dan lebih legowo dalam menyikapi hidup ini.

Jadi kawan, intinya kunci happiness adalah bersyukur. Kita harus bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dalam bentuk apapun dan dalam keadaan apapun juga, jika setiap detik yang kita jalani selalu kita penuhi dengan rasa syukur maka kebahagiaan akan selalu mengikuti kita. Dan hal tersebut berelasi pula pada dunia kerja dimana kita mensyukuri, menikmati setiap pekerjaan yang kita kerjakan maka rasa happy dan nyaman yang kita rasakan secara tidak langsung dapat memotivasi diri kita untuk menunjukan performa kita dengan baik dan lebih baik lagi. Mari maju secara bersama dengan trust dan happiness.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar