Happiness dapat
diartikan sebagai rasa bahagia/kebahagiaan. Kebahagian seharusnya tidak
diarahkan pada kondisi tertentu saja atau memiliki materi tertentu. Kebahagian
yang dimaksud seharusnya adalah kebahagian yang merupakan keseluruhan dari
kehidupan. Kebahagian bukan hanya karena perasaan senang karena materi atau
kondisi terntu. Kebahagiaan adalah “Happiness in life” bukan “karena” tetapi
kebahagian yang ada dalam hidup. Artinya kebahagian baru dikatakan kebahagian
ketika itu adalah kebahagian dalam hidup “happiness in life”. Seseorang
merasakan kebahagiaan atau menganggap dirinya bahagia ketika mendapatkan (achieving) yang
mereka betul-betul mereka inginkan (Really wants). Persoalannya kemudian adalah apakah
yang kita betul-betul inginkan adalah yang betul-betul diinginkan. Seseorang
bisa saja setelah mendapatkan yang dianggapnya betul-betul yang diinginkan
menemukan dirinya pada kondisi yang tidak diinginkannya. Ketika kita menetapkan
bahwa ini yang betul-betul kita iginkan bisa saja ketika kita mendapatkannya
hal itu tidak lagi menjadi sesuatu yang betul-betul kita inginkan. Jika
kebahagian disandarkan pada sekedar memperoleh sesuatu maka begitu sesuatu itu
didapatkan kita bisa kehilangan kebahagiaan ketika sesuatu itu hilang atau
terjadi perubahan nilai dari sesuatu itu. Manusia memiliki kecendrungan untuk
menggesar nilai dari sesuatu atau materi yang didapatkannya. Sebuah sepeda
tidak lagi menjadi sesuatu yang betul-betul diinginkan hanya karena kita mulai
memandang bahwa sepeda motor jauh lebih berharga dan saya mampu mendapatkannya.
Kebahagiaan
merupakan autoritas dari setiap individu. Individu itu sendiri yang mentukan
apakah dia bahagia atau tidak. Berbagai hal bisa saja terjadi di sekeliling
kita dan berbagai keinginan bisa saja dating dan pergi tetapi kebahagiaan tetap
merupakan autoritas dari setiap pribadi. Untuk seseorang sebuah sepeda sudah
cukup memuaskan tetapi bagi yang lain mobil belum cukup memuaskan.
Kebahagiaan seseorang sesungguhnya ditentukan oleh pikiran kita.
Ada 5 pola pikir yang dapat membuat kita tidak bahagia yaitu:
1.
Menganggap kita baru bisa
bahagia kalau semua keinginan kita tercapai
Pikiran
seperti ini pasti membuat kita tidak bahagia, karena kita lebih memikirkan apa
yang belum kita miliki. Memikirkan apa yang belum kita miliki membuat kita lupa
menikmati apa yang sudah kita miliki saat ini. Padahal apa yang sudah kita
miliki itu adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.
2.
Merasa orang lain lebih bahagia
daripada kita
Banyak
orang yang sering merasa orang lain lebih bahagia dan lebih beruntung dari
dirinya, padahal kita tidak banyak tahu tentang mereka. Bahkan boleh jadi orang
yang kita rasa lebih bahagia tersebut beranggapan bahwa dirinya kurang bahagia
dan kurang beruntung dibandingkan dengan orang lainnya. Pikiran bahwa orang
lain mungkin lebih bahagia daripada kita membuat kita merasa berkekurangan dan
mengasihani diri sendiri.
3. Kita berpikir bahwa orang yang
bahagia itu adalah orang yang tidak mempunyai masalah
Pikiran
seperti ini juga tidak realistis. Karena mana ada hidup yang tanpa masalah.
Justru masalah itulah yang membuat kita hidup, tumbuh dan berkembang.
4. Kita baru bisa bahagia kalau
orang melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita
Pikiran
ini akan sangat melemahkan diri kita. Kalau kita bahagia karena perilaku orang
lain artinya kita menggantungkan diri kita pada tindakan orang lain. Dengan
demikian kita membuat orang tersebut berkuasa (powerful) atas diri kita. Kita
menjadi semakin lemah sementara orang itu justru menjadi semakin kuat.
5.
Kita tidak bisa bahagia jika
kita kehilangan apa yang kita miliki
Pikiran
seperti ini juga sangat tidak realistis. Apapun yang kita miliki di dunia ini
suatu ketika akan hilang. Semuanya akan kembali kepada pemiliknya yaitu Tuhan
Yang Maha Kuasa. Karena itu apa yang disebut sebagai milik kita itu
sesungguhnya bukan milik kita. Kita hanya mempunyai Hak Pakai, bukan Hak Milik.
Tuhanlah yang mempunyai Hak Milik. Dan Tuhan Yang Maha Pengasih telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menggunakan semua milik Nya untuk
kebahagiaan kita di dunia ini. Pemahaman seperti ini akan membuat kita lebih
tenang dan lebih legowo dalam menyikapi hidup ini.
Jadi kawan, intinya
kunci happiness adalah bersyukur. Kita harus bersyukur atas nikmat yang telah
diberikan oleh Allah SWT dalam bentuk apapun dan dalam keadaan apapun juga,
jika setiap detik yang kita jalani selalu kita penuhi dengan rasa syukur maka
kebahagiaan akan selalu mengikuti kita. Dan hal tersebut berelasi pula pada
dunia kerja dimana kita mensyukuri, menikmati setiap pekerjaan yang kita
kerjakan maka rasa happy dan nyaman yang kita rasakan secara tidak langsung
dapat memotivasi diri kita untuk menunjukan performa kita dengan baik dan lebih
baik lagi. Mari maju secara bersama dengan trust dan happiness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar